Pengelolaan Program Profesi dan PBK



Pengelolaan Program Profesi dan PBK
1. Konsep Pengalaman Belajar Klinik (PBK)
1.1 Definisi
Pengalaman belajar klinik keperawatan merupakan suatu bentuk kegiatan pendidikan atau pengalaman belajar untuk menumbuhkan serta membina sikap dan ketrampilan profesional keperawatan peserta didik atau perawat baru pada lingkungan dalam tatanan nyata dan langsung berhadapan dengan pasien dan keluarganya. Lahan praktek klinik keperawatan merupakan tempat untuk menerapkan teori, melatih berfikir kreatif, kemampuan mengatasi berbagai situasi dan untuk kolaborasi dengan disiplin lain dalam menemukan cara pemecahan masalah klinik.
1.2 Tujuan
1. Melakukan Profesi Keperawatan secara Akuntabel dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan atau Asuhan Keperawatan Dasar sampai dengan tingkat kerumitan tertentu secara mandiri kepada individu, keluarga, dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan yang mencakup.
a. Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik, dan ilmu keperawatan dalam melaksanan pelayanan dan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan komunitas.
b. Melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan secara tuntas melalui pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi baik bersifat promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif, kepada klien dengan masalah keperawatan dasar dan rumit, sesuai dengan batas kewenangan, tanggung jawab dan kemampuannya serta berlandaskan etika profesi keperawatan.
c. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematik, dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
d. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan disiplin ilmu lain dengan menerapkan prinsip manajemen dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang berorientasi kepada pelayanan dan asuhan keperawatan.
2. Mengelola pelayanan keperawatan profesional tingkat rendah secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang mencakup:
a. Menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi setempat dalam mengelolah pelayanan/ asuhan keperawatan
b. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan/ supervisi terhadap perawat pemula dalam mengelolah pelayanan/ asuhan keperawatan
c. Bertindak sebagai pemimpin formal dan tidak formal untuk meningkatkan motivasi dan kinerja staf keperawatan dalam mengelola pelayanan/ asuhan keperawatan.
d. Menggunakan berbagai strategi perubahan yang diperlukan untuk mengelola pelayanan/ asuhan keperawatan .
e. Menjadi contoh peran profesional dalam mengelola pelayanan/ asuhan keperawatan.
3. Mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang sederhana dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan/ asuhan keperawatan yang mencakup:
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan dengan menganalisis dan mensintesis informasi yang relevan dari berbagai sumber dan memperhatikan perspektif lintas budaya yang mendasari semua aspek sistim kesehatan.
b. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang keperawatan
c. Menggunakan hasil-hasil penelitian dan iptek kesehatan dalam pelayanan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan melalui program jaminan mutu yang berkesinambungan
d. Menerapkan prinsip dan tehnik penalaran yang tepat dalam berfikir secara logis, kritis dan madiri.
4. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat dan tenaga keperawatan serta turut berperan dalam berbagai program pendidikan tenaga kesehatan lain yang mencakup:
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pengajaran dan pelatihan dalam bidang keperawatan.
b. Menerapkan prinsip pendidikan dalam kegiatan peningkatan kemampuan mahasiswa keperawatan, tenaga keperawatan dan tehaga kesehatan lain
c. Mensintesis berbagai Ilmu Pengetahuan keperawatan dasar dan klinik dalam memberikan pendidikan kepada mahasiswa keperawatan, tenaga keperawatan dan kesehatan lain.
5. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional yang mencakup:
a. Menerapkan konsep-konsep profesional dalam melaksanakan kegiatan keperawatan
b. Melaksanakan kegiatan keperawatan dengan menggunakan pendekatan ilmiah
c. Berperan sebagai “pembaharu” dalam setiap kegiatan keperawatan diberbagai tatanan pelayanan keperawatan
d. Mengikuti perkembangan IPTEK secara terus menerus melalui kegiatan yang menunjang
e. Mengembangkan IPTEK keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu
f. Berperan secara aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relefan dengan keperawatan.
6. Memelihara dan mengembangkan kepribadian dan sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya yang mencakup:
a. Melaksanakan profesi keperawatan mengacu pada kode etik keperawatan yang mencakup hubungan perawat dengan klien, perawat dengan perawat, dan perawat dengan profesi lain.
b. Mentaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
c. Bertindak serasi dengan budaya masyarakat dan tidak merugikan kepentingan masyarakat
d. Berperan serta secara aktif dalam perkembangan organisasi profesi
e. Mengembangkan Komunitas Profesional
7. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi kemasa depan yang mencakup:
a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat dengan fenomena keperawatan
b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia.
c. Memilih dan menapis perubahan yang ada untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
d. Memberi masukan pada berbagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah tentang berbagai aspek yang terkait dalam keperawatan.



1.3 Penetapan Metode
Penentukan metode belajar-mengajar
Metode belajar-mengajar yang dipakai meliputi: kuliah pengantar/pembuka wawasan dan interaktif, belajar individual, belajar dalam kelompok kecil, belajar dalam laboratorium keterampilan klnik dasar, belajar dalam ruang rawat rumah sakit termasuk belajar disamping penderita (“bedside teaching”), belajar di pusat-pusat pelayanan kesehatan dan poliklinik, belajar di komunitas dan belajar di unit-unit perawatan darurat dan ruang pembedahan.

1.4 Etika dalam PBK
1.4.1 Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan
1.4.2 Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.
Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
1.4.3 Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.


1.5 Komunikasi PBK

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tapatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.

1.6 Pencatatan dalam PBK

Adalah keterangan tertulis dari seluruh pelayanan perawatan dan tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien/ klien baik yang rawat inap atau dalam keadaan darurat.
Adalah Merupakan catatan yang dapat menginformasikan status kesehatan pasien/ klien, perubahan-perubahan yang terjadi, perkembangan kesehatan dari waktu setiap kali kilen mendapatkan bantuan pelayan kesehatan.
Dokumentasi yang baik dan bermutu adalah dokumentasi yang:
1. Akurat: info yang benar tetang klien dan perawatannya dan informasi yang benar-benar mencegah salah pengertian.
Ds= klien mengatakan rasa sakit yang terbakar.
Do= Pernafasan :20 kali/menit dan teratur.
2. Ringkas: dokumentasi berisi data yang singkat dan mudah dimengerti, hanya informasi yang penting yang ditulis.
3. Teliti: pelaporan dan pencatatan yang baik harus teliti dan menggambarkan info tentang klien secara menyeluruh.
4. Mengganbarkan administrasi dan reaksi klien misalkan: jam 07.15 klien mendadak mengeluh sakit sepanjang lengan bawah kanan yang dirasakan 5 menit yang lalu dan meningkat bila digerakkan, tangan telah ditinggikan dengan bantal, nadi radikal kuat.
5. Menggambarkan kejadian saat ini: pencatatan dan pelaporan tentang keburtuhan klien saat ini dan semua yang dilakukan termasuk mengenai pengobatan, persiapan klien untuk operasi, perubahan keadaan klien, perubahan kondisi yang tiba-tiba, aktivitas rutin yang diberikan dan mandi untuk kebutuhan laiannya masing-masing institusi mempunyai sistemn sendiri.
6. Pengorganisasian: komunikasi perawat dan tim kes lainnya yang dapat memberi informasi atau membuat permintaan dalam format yang telah ada.
7. Terjaga kerahasiaannya: infomasi disampaikan dari satu orang ke orang yang lain yang benar dan rahasia atas informasi tidak diceritakan kepada orang lain yang tidak berkepentingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar